Seorang Pria Mengaku Bersalah Telah Membunuh Lima Orang di Norwegia Lewat Penikaman dan Serangan Anak Panah

- 21 Mei 2022, 20:00 WIB
Aparat kepolisian melakukan investigasi setelah beberapa orang tewas dan lainnya terluka oleh seorang pria yang menggunakan busur dan anak panah untuk melakukan serangan, di Kongsberg, Norwegia, 13 Oktober 2021.
Aparat kepolisian melakukan investigasi setelah beberapa orang tewas dan lainnya terluka oleh seorang pria yang menggunakan busur dan anak panah untuk melakukan serangan, di Kongsberg, Norwegia, 13 Oktober 2021. /Reuters

ZONA PRIANGAN - Seorang pria pada Rabu mengaku bersalah karena telah membunuh lima orang lewat tikaman benda tajam hingga tewas dan berusaha membunuh 11 orang lainnya dengan menggunakan busur dan anak panah, serangan yang menyebarkan ketakutan di sebuah kota kecil di Norwegia pada Oktober tahun lalu.

Peristiwa berdarah itu terjadi di Kongsberg, sekitar 70 km ke arah barat ibukota Oslo, berlangsung lebih dari setengah jam, pelaku menyerang secara acak dengan menargetkan orang-orang yang tinggal di rumah, di jalan-jalan dan di toko, kata jaksa.

Terdakwa, Espen Andersen Braathen, 38, seorang warga Denmark yang telah menjalani seluruh hidupnya di Norwegia, menderita penyakit mental pada saat melakukan penyerangan dan harus dihukum perawatan psikiatri, bukan penjara, kata jaksa.

Baca Juga: Israel Permalukan Vladimir Putin, Sebut Ukraina Bukan Nazi, Bantu Operasi Militer Usir Pasukan Rusia

"Saya mengaku bersalah atas semua tuduhan," kata Braathen di pengadilan, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Empat wanita dan satu pria, berusia antara 52 dan 78, ditikam hingga tewas dalam serangan 13 Oktober, sementara tiga terluka oleh panah Braathen, menurut dakwaan.

Sebelum penikaman, Braathen menghabiskan waktu sekitar 15 menit untuk menembakkan panah ke para pengunjung yang berada di dalam dan luar supermarket, salah seorang korban diantaranya adalah petugas polisi yang sedang tidak bertugas.

Baca Juga: Kehancuran Melanda Pasukan Rusia, Rudal Stugna-P ATGM Ukraina Meledakkan Tank BMP-2 di Luhansk, Donbass

Selain pembunuhan dan upaya pembunuhan, ia dituduh melakukan pengancaman terhadap 13 orang, dan percobaan melukai tubuh terhadap satu korban.

Penyidik kemudian menyita sejumlah barang bukti yang terdiri dari senjata, termasuk pisau, panah, busur, dan pedang.

Polisi awalnya mengatakan serangan itu tampak sebagai "tindakan teror" tetapi kemudian mengabaikan teori itu dan mengatakan Braathen telah menderita penyakit mental selama bertahun-tahun. Dia telah ditahan di fasilitas psikiatri sejak Oktober.

Baca Juga: Rencana Pelepasan Air di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Mendapat Persetujuan Awal dari Regulator

"Kami berharap kami akan mendapatkan jawaban," kata jaksa Andreas Christiansen kepada penyiar swasta Norwegia TV2 sebelum persidangan dimulai.

Proses persidangan di Kongsberg dijadwalkan berlangsung hingga 22 Juni mendatang.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x