Kini Kristina telah beralih dari kompetisi ke penembakan kehidupan nyata saat bertugas dengan Garda Nasional Ukraina bersama pejuang lainnya dan dengan keras melindungi tanah airnya dari pasukan Rusia.
Dia berkata: "Saya tidak pernah berpikir dalam hidup saya akan seperti ini. Tidak ada yang bisa membayangkan ini."
"Saya menembak dengan baik, jadi penyerang tidak akan memiliki kesempatan melarikan diri," ujarnya yang dikutip Mirror.
"Bahkan jika untuk sementara saya mengganti senapan biathlon saya dengan senapan mesin, senjata apa pun yang ada di tangan saya, saya akan bertahan sampai akhir. Kemenangan pasti akan menjadi milik kita," tegasnya.
Sebelum invasi, dia pergi ke kamp pelatihan di Pegunungan Carpathian dengan pesaing lain dari tim nasional juniornya.
Namun, dia terbangun oleh pesan dari seorang teman pada 24 Februari yang mengatakan bahwa Ukraina telah diserang.
Dia menambahkan: "Teman-teman dari Chernihiv dan Kiev mengirim gambar kengerian yang harus mereka alami. Tapi aku tidak takut pada musuh."***