Zelensky Menjerit, Desak Dunia Beri Tekanan pada Rusia Mengusir Serangan Kremlin di Timur Ukraina

- 24 Mei 2022, 09:43 WIB
Pemandangan yang menunjukkan hancurnya fasilitas pabrik Besi dan Baja Azovstal selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 22 Mei 2022. Gambar diambil dengan drone.
Pemandangan yang menunjukkan hancurnya fasilitas pabrik Besi dan Baja Azovstal selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 22 Mei 2022. Gambar diambil dengan drone. /REUTERS/Pavel Klimov

ZONA PRIANGAN - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada para pemimpin bisnis global pada hari Senin bahwa dunia harus meningkatkan sanksi terhadap Rusia untuk mencegah negara lain menggunakan "kekerasan" untuk mencapai tujuan mereka.

Zelensky berbicara melalui tautan video ke Forum Ekonomi Dunia di Davos ketika militer Ukraina mengklaim telah menahan serangan Rusia di Sievierodonetsk, sebuah kota timur yang telah menjadi target utama serangan Rusia setelah penyerahan kota pelabuhan selatan Mariupol minggu lalu.

Zelensky juga mengungkapkan kerugian militer terburuk Ukraina dari satu serangan perang pada Senin, dengan mengatakan 87 orang telah tewas pekan lalu ketika pasukan Rusia menyerang sebuah barak yang menampung pasukan di sebuah pangkalan pelatihan di utara.

Baca Juga: Perang Dunia di Ambang Mata, 20 Negara Siap Memasok Senjata Baru untuk Ukraina Memerangi Invasi Rusia

Sebelumnya, Kyiv mengatakan delapan orang tewas dalam serangan 17 Mei di barak di kota Desna, lapor Reuters, 23 Mei 2022.

Dalam persidangan pertama dari apa yang bisa menjadi banyak pengadilan kejahatan perang yang timbul dari invasi Rusia pada 24 Februari.

Sebuah pengadilan di Kyiv menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada seorang komandan tank muda Rusia karena membunuh seorang warga sipil yang tidak bersenjata.

Baca Juga: Mengerikan, Tentara Rusia Juga Memiliki Daftar Warga Sipil Ukraina untuk Diburu dan Dieksekusi

Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova mengatakan kepada Washington Post sekitar 13.000 kasus dugaan kejahatan perang Rusia sedang diselidiki.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x