AS Mengeluarkan Sanksi yang Menargetkan Program Senjata Pemusnah Massal Korea Utara

- 30 Mei 2022, 09:00 WIB
Bendera Korea Utara berkibar di tiang di Permanent Mission of North Korea di Jenewa 2 Oktober 2014.
Bendera Korea Utara berkibar di tiang di Permanent Mission of North Korea di Jenewa 2 Oktober 2014. /REUTERS/Denis Balibouse

ZONA PRIANGAN - Amerika Serikat pada Jumat, 27 Mei 2022 menjatuhkan sanksi terhadap dua bank Rusia, lalu sebuah perusahaan asal Korea Utara dan seorang yang diduga memberikan dukungan terhadap program senjata pemusnah massal Korea Utara.

Langkah ini meningkatkan tekanan terhadap Pyongyang atas peluncuran rudal balistiknya yang telah mendapatkan update.

Langkah yang dibuat oleh AS ini keluar selang sehari pasca China dan Rusia memveto pimpinan AS untuk menjatuhkan lebih banyak lagi sanksi PBB terhadap Korea Utara atas peluncuran rudal balistiknya. Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah, secara terbuka telah memecah Dewan Keamaan PBB sejak mulai menghukum Pyongyang pada 2006.

Baca Juga: Ukraina Menerima Sistem Persenjataan M109 SPH Kualitas Tinggi yang Telah Dimodifikasi dari Negara-Negara NATO

Hak veto itu datang tak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Amerika Serikat sebagai uji coba keenam rudal balistik antarbenua (ICBM) oleh Korea Utara tahun ini. Ini menandakan bahwa Pyongyang sedang bersiap untuk melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Departemen Keuangan AS menyebutkan bahwa pihaknya menargetkan perusahaan asal Korea Utara yaitu Air Koryo Traing Corp dan lembaga keuangan asal Rusia Far Eastern Bank serta Bank Sputnik karena telah berkontribusi terhadap pengadaan dan peningkatan pendanaan untuk organisasi Korea Utara.

Selain itu, Washington juga telah menuduh Jong Yong Nam, perwakilan organisasi yang berbasis di Belarusia di bawah North Korea Second Academy of Natural Sciences (SANS), yang menurut Washington telah memberikan dukungan terhadap organisasi Korea Utara yang selama ini melakukan pengembangan tekonologi rudal balistik.

Baca Juga: Pasukan Ukraina Memukul Mundur Tujuh Serangan Rusia di Wilayah Donbas dalam 24 Jam Terakhir

"Amerika Serikat akan terus menerapkan dan menegakkan sanksi yang ada sambil mendesak DPRK (Korea Utara) untuk kembali ke jalur diplomatik dan menghentikan pengembangan senjata pemusnah massal dan rudal balistik," kata Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, Brian Nelson, mengatakan dalam pernyataan itu, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x