Tentara Rusia yang Mabuk Mendobrak Sebuah Rumah Membunuh Pria Ukraina dan Bergiliran Memperkosa Istrinya

- 31 Mei 2022, 07:25 WIB
Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova mengatakan bahwa tentara yang menghilang itu mungkin masih bertempur atau sedang bergiliran di Rusia atau dia bahkan mungkin sudah mati tetapi 'dia tidak akan lolos dari pengadilan yang adil.
Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova mengatakan bahwa tentara yang menghilang itu mungkin masih bertempur atau sedang bergiliran di Rusia atau dia bahkan mungkin sudah mati tetapi 'dia tidak akan lolos dari pengadilan yang adil. /Dailymail/REUTERS

ZONA PRIANGAN - Tentara Rusia pertama yang didakwa menggunakan pemerkosaan sebagai senjata perang di Ukraina telah terungkap sebagai ayah dua anak yang sudah menikah.

Mikhail Romanov akan diadili tanpa kehadirannya. Dia dituduh mendobrak sebuah rumah dan membunuh pemilik rumah sebelum berulang kali menyerang istrinya.

Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova mengatakan: "Sekarang kita tidak tahu di mana dia - mungkin dia masih berjuang, mungkin dia sedang bergilir di Rusia, mungkin dia sudah mati," ungkapnya, seperti dikutip ZonaPriangan dari Dailymail, 31 Mei 2022.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Selasa 31 Mei 2022: Andin Telak Bertindak, Elsa dan Ricky Tak Jera Masuk Penjara

Romanov, 31, dan istri Albina – yang hobi membuat kue – memiliki seorang anak perempuan. Dia mungkin seusia dengan putra dari wanita yang telah diperkosanya.

Penyelidik mengatakan Romanov, seorang prajurit dari resimen ke-239 dari Pengawal ke-90 Divisi Vitebsk-Novgorod, mendobrak sebuah rumah di pinggiran kota Kyiv pada bulan Maret dan menembak mati pemiliknya, bernama Andrey, 35.

Prajurit yang mabuk itu, bersama seorang rekannya, memperkosa istrinya, 33, dalam siksaan yang berlangsung beberapa jam.

Baca Juga: Ratusan Foto Telah Dirilis oleh Kremlin dalam Upaya Membangun Citra Tak Tergoyahkan dari Presiden Putin

Mereka mengancam anak korban mereka, empat tahun, yang menangis tersedu-sedu di kamar sebelah. Dia mengatakan kepada The Times: 'Sepanjang waktu mereka menodongkan pistol ke kepala saya dan mengejek saya, dengan mengatakan: 'Haruskah kita membunuhnya atau membiarkannya hidup?'.

Para tentara kembali dan memperkosanya lagi 20 menit kemudian. Mereka kembali untuk ketiga kalinya tetapi sangat mabuk sehingga mereka tertidur, membiarkan dia dan putranya melarikan diri.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Dailymail.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x