Jenderal AS: Jika Finlandia dan Swedia Bergabung dengan NATO Akan Membuat Rusia Berada di Posisi Sulit

- 5 Juni 2022, 13:00 WIB
Bergabungnya Finlandia dan Swedia dengan NATO maka garis pantai Laut Baltik akan dikelilingi oleh anggota NATO.
Bergabungnya Finlandia dan Swedia dengan NATO maka garis pantai Laut Baltik akan dikelilingi oleh anggota NATO. /Reuters

ZONA PRIANGAN - Dengan bergabungnya dua negara Nordik yakni Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan aliansi yang dipimpin oleh AS yakni NATO maka akan menempatkan Rusia dalam posisi militer yang sulit di Laut Baltik, kata Jenderal AS Mark Milley pada hari Sabtu ketika melakukan kunjungan ke Stockholm menjelang latihan militer.

Kedua tetangga Nordik, yang sama-sama memiliki perbatasan panjang di Laut Baltik, pada bulan lalu mendaftar untuk bergabung dengan aliansi militer di tengah kekhawatiran keamanan setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari, meskipun mereka menghadapi keberatan dari salah satu anggota NATO yaitu Turki.

Bergabungnya mereka berarti garis pantai Laut Baltik, yang membatasi jalur pendek di sekitar kota-kota Rusia Kaliningrad dan St Petersburg, akan dikelilingi oleh anggota NATO.

Baca Juga: Pemimpin Kremlin 'Bisa Membunuh Vladimir Putin dan Mengatakan Bahwa Dia Terkena Serangan Jantung'

“Jadi dari perspektif Rusia itu akan sangat bermasalah bagi mereka, secara militer, dan itu akan sangat menguntungkan bagi NATO,” kata Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

"Laut Baltik sangat penting secara strategis, salah satu jalur laut terbesar di dunia," tambah Milley.

Dia berbicara pada konferensi pers bersama dengan mitra Swedia-nya, perdana menteri Swedia dan menteri pertahanan Swedia menjelang latihan tahunan NATO di Laut Baltik yang diikuti Swedia dan Finlandia.

Baca Juga: Para Pencoleng Ukraina Menjual Peluncur Roket dan Rudal Javelin Buatan AS secara Gelap di Pasar Online

Dengan harapan Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO, perang di Ukraina telah memicu perluasan aliansi di perbatasan Rusia yang ingin dicegah oleh invasi Presiden Vladimir Putin.

Putin mengatakan pada bulan lalu bahwa pihaknya tidak merasa terancam seandainya Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO, meskipun dia telah memperingatkan bahwa Moskow akan merespons jika aliansi pimpinan AS mendukung infrastruktur militer di anggota baru mereka Swedia dan Finlandia.

Sementara Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson menggambarkan kunjungan militer AS sebagai demonstrasi nyata dari jaminan yang diberikan Presiden Joe Biden kepadanya dan Presiden Finlandia Sauli Niinisto ketika mereka pergi ke Washington pada bulan Mei lalu.

Baca Juga: Tentara Ukraina Hancurkan 9 Rudal dan Drone Pasukan Vladimir Putin Sebelum Capai Target di Severodonetsk

"Ini adalah sinyal kuat bagi dunia. Dan itu juga menunjukkan bahwa jaminan keamanan yang disampaikan Presiden Biden sangat blak-blakan ... sebenarnya di Gedung Putih juga diikuti dengan tindakan nyata," pungkasnya.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x