Penjualan Drone Buatan AS ke Ukraina Mendapat Kendala karena Dikhawatirkan Dapat Jatuh ke Tangan Musuh

- 19 Juni 2022, 09:01 WIB
Drone Reaper buatan Amerika Serikat.*
Drone Reaper buatan Amerika Serikat.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Rencana pemerintahan Biden untuk menjual empat drone berukuran besar yang dapat dipersenjatai ke Ukraina telah dihentikan karena khawatir peralatan pengawasan canggihnya dapat jatuh ke tangan musuh, menurut dua orang yang mengetahui masalah tersebut.

Keberatan teknis atas penjualan itu diangkat selama tinjauan lebih dalam oleh Administrasi Keamanan Teknologi Pertahanan Pentagon yang ditugaskan untuk menjaga teknologi bernilai tinggi tetap aman dari tangan musuh. Sebelumnya rencana yang beredar sejak Maret lalu itu telah disetujui oleh Gedung Putih, kata tiga orang.

Rencana untuk menjual empat drone MQ-1C Grey Eagle ke Ukraina yang dapat dipersenjatai dengan rudal Hellfire untuk digunakan di medan perang melawan Rusia pertama kali dilaporkan oleh Reuters pada awal Juni.

Baca Juga: Zelensky Mengunjungi Lokasi Pertempuran Saat Perang Berkecamuk di Jalan Raya Utama Donbas

Keberatan atas ekspor drone tersebut muncul karena kekhawatiran teknologi radar dan peralatan pengawasan yang disematkan pada drone dapat menimbulkan risiko keamanan bagi Amerika Serikat jika drone tersebut jatuh ke tangan Rusia.

Sumber mengatakan pertimbangan ini telah diabaikan dalam tinjauan awal tetapi muncul dalam pertemuan yang diadakan di Pentagon pada akhir pekan lalu.

“Peninjauan keamanan teknologi adalah praktik standar untuk transfer artikel pertahanan AS ke semua mitra internasional. Semua kasus ditinjau secara individual berdasarkan kemampuannya sendiri. Melalui proses yang ditetapkan, masalah keamanan nasional diangkat ke otoritas yang menyetujui yang sesuai,” kata juru bicara Pentagon Sue Gough, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: Jenderal Sir Patrick Sanders Memperingatkan Pasukannya untuk Bersiap Bertempur Mengalahkan Rusia dalam PD III

Keputusan tentang apakah akan melanjutkan kesepakatan atau tidak, sekarang tengah ditinjau di tingkat yang lebih tinggi di rantai komando di Pentagon, tetapi keputusan apa pun tidak pasti, kata salah seorang pejabat AS yang tidak ingin disebutkan namanya.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x