ZONA PRIANGAN - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa pada hari Selasa, 5 Juli 2022 meninggalkan parlemen setelah anggota oposisi meneriakinya di tengah krisis ekonomi yang semakin parah di negara yang berpenduduk sekitar 22.156.000 jiwa itu.
Harsha de Silva, seorang anggota parlemen, membagikan klip video di Twitter lewat akun @HarshadeSilvaMP yang menunjukkan beberapa anggota parlemen memegang plakat dan meneriakkan "Gota Pulang".
Gotabaya Rajapaksa kemudian berbicara kepada para pembantunya, bangkit dari tempat duduknya dan meninggalkan parlemen.
"Aduh! Beginilah kedatangan Presiden #SriLanka @GotabayaR ke @ParliamentLK beberapa menit yang lalu berakhir: #GotaGoHome2022. Tidak direncanakan dan tidak pernah terjadi dalam sejarah. Dia harus beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan ruangan," tulis Harsha de Silva pada keterangan video.
Negara kepulauan itu telah didera masalah inflasi yang tinggi selama berbulan-bulan dan pemadaman listrik yang lama setelah pemerintah kehabisan mata uang asing untuk mengimpor barang-barang vital. Negara ini telah menutup layanan publik yang tidak penting dalam upaya menghemat bahan bakar.
Hari ini, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan kepada parlemen bahwa sekarang negara itu telah bangkrut dan krisis ekonomi akan berlarut-larut sampai setidaknya akhir tahun depan.
Dia mengatakan pembicaraan bailout Sri Lanka yang sedang berlangsung dengan Dana Moneter Internasional bergantung pada penyelesaian rencana restrukturisasi utang dengan kreditur pada Agustus.