ZONA PRIANGAN - Rusia kehabisan tentara, kini menawarkan kepada para narapidana (napi) untuk bertempur di garis depan Ukraina.
Para napi yang setuju ikut perang akan dijanjikan sejumlah uang dan jika kembali ke Rusia dengan selama maka catatan kriminalnya dihapuskan.
Dalam kontrak yang tidak tertulis, para napi itu ditempatkan di medan perang selama 6 bulan. Mereka tidak dibekali paspor atau dokumen lainnya.
Jika mereka gugur dalam pertempuran, pihak keluarga sudah diingatkan tidak bisa menuntut pengiriman jasad napi.
Uang yang akan diterima para napi, yakni Rp50,2 juta. Mereka direkrut Vladimir Putin dari penjara St Petersburg dengan ada unsur paksaan.
Namun kontrak terhadap napi tidak langsung dengan pemerintah Kremlin, melainkan melawan Grup Wagner yang sudah biasa mengelola tentara bayaran.
Baca Juga: Usai Menguasai Luhansk, Pasukan Vladimir Putin Mulai Mengebom Sloviansk dan Kramatorsk di Donetsk
Para narapidana diberitahu bahwa mereka akan ditempatkan di garis depan untuk memburu "Nazi" di Ukraina.