Ukraina Tiba-tiba Membela Chechnya Sebagai Negara Islam, Sebelumnya Hanya Pemerintah Taliban

- 13 Juli 2022, 13:18 WIB
Peserta rapat umum di Kota Grozny pada peringatan 5 tahun pelantikan Presiden Chechnya Dzhokhar Dudayev, 1996.*
Peserta rapat umum di Kota Grozny pada peringatan 5 tahun pelantikan Presiden Chechnya Dzhokhar Dudayev, 1996.* /RIA Novosti/

"Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, sekutu kuat Presiden Rusia Vladimir Putin, melanjutkan kebijakan teror," ujar Goncharenko, yang dikutip rt.com.

Setelah pembubaran Uni Soviet, pemimpin Chechnya Dzhokhar Dudayev secara sepihak mendeklarasikan kemerdekaan dari Rusia, mengosongkan penjara di kawasan itu, dan menyatakan bahwa ia tidak lagi mengakui otoritas Moskow.

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Pastikan Pasukan Chechen Tidak Berhenti di Ukraina tapi Berlanjut Menaklukan Jerman

Kejahatan terorganisir berkembang pesat, dan Dudayev mendeklarasikan wilayah itu sebagai Republik Chechnya Ichkeria pada tahun 1994, menyatakannya sebagai negara Islam.

Setelah perang dua tahun, Rusia berdamai dengan pemerintah Dudayev tetapi pelanggaran hukum terus berlanjut.

Ketika teroris Islam dari Republik memasuki wilayah Rusia Dagestan pada tahun 1999 untuk mengobarkan perang suci, Rusia kembali campur tangan, kali ini memenangkan kemenangan yang menentukan melawan separatis Chechnya.

Baca Juga: Pasukan Rusia Diperkuat Batalyon Akhmat dari Chechnya Siap Membersihkan Tentara Ukraina dari Wilayah Donbass

Konflik hampir berakhir ketika Ramzan Kadyrov mengambil alih kekuasaan pada tahun 2007. Kadyrov mengikuti jejak ayahnya, Akhmad Kadyrov, yang berperang melawan Rusia selama perang pertama, tetapi beralih kesetiaan dan menjabat sebagai presiden pertama Chechnya.

Pasukan Khusus 'Akhmat' Chechnya saat ini bertempur di Ukraina bersama pasukan Rusia dan tentara Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk.

Republik Chechnya Ichkeria secara teknis masih ada di pengasingan, meskipun kedaulatannya belum diakui oleh kekuatan asing sejak pemerintah Taliban di Afghanistan jatuh pada tahun 2001.***

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x