ZONA PRIANGAN - Konflik antara Rusia dan Ukraina di Mariupol memicu kerugian pada China. Itu terjadi setelah pabrik pengolahan biji bunga matahari terbakar.
Diketahui Pabrik Satelit yang menghasilkan minyak biji bunga matahari di Mariupol dimiliki oleh perusahaan multinasional China.
Sebelum invasi pasukan Vladimir Putin, Pabrik Satelit mampu menghasilkan minyak biji bunga matahari 1.500 ton sehari.
Baca Juga: Serangan Brutal Tentara Ukraina Berlanjut ke Wilayah Rusia, Warga Belgorod Tidak Bisa Tidur Nyenyak
Volodymyr Osadchuk, Kepala COFCO Agri Resources Ukraina, sebelumnya mengatakan pertempuran antara pasukan Ukraina dan separatis yang didukung Rusia di wilayah Donetsk setelah pencaplokan Krimea tahun 2014 telah mengganggu pasokan.
Pabrik itu terpaksa menarik pasokan bunga matahari dari tempat lain setelah lahan pertanian di timur dan timur laut Mariupol menjadi zona pertempuran.
Kini Pabrik Satelit bukan hanya kesulitan mencari bahan baku, tapi berhenti beroperasi setelah ada upaya sabotase Ukraina dengan membakarnya.
Gumpalan besar asap hitam terlihat mengepul dari Pabrik Satelit di pinggiran kota selatan, di wilayah Donetsk itu.