ZONA PRIANGAN - Pengeboman yang tiada henti dari pasukan Vladimir Putin membuat Legiun Asing pembela Ukraina mulai ciut.
Sejumlah tentara bayaran melihat kematian jadi semakin dekat ketimbang risiko tertangkap prajurit Kremlin.
Seorang veteran Angkatan Darat AS, mengatakan kepada NBC bahwa dia selalu menyembunyikan granat tangan kecil di tubuhnya.
Baca Juga: Ukraina Tiba-tiba Membela Chechnya Sebagai Negara Islam, Sebelumnya Hanya Pemerintah Taliban
Itu dilakukan sebagai opsi lebih baik mati ketimbang ditangkap pasukan Moskow. Artinya, ketika dia terdesak, maka granat diledakkan untuk bunuh diri, sebab tertangkap pun berujung pada eksekusi mati.
Beberapa tentara bayaran dari Inggris, Amerika Serikat, dan Maroko kini terancam hukuman mati oleh pengadilan di Donetsk, lapor rt.com.
Jumlah tentara Legiun Asing di Ukraina terus berkurang, selain itu mereka juga mengeluhkan pasokan senjata yang sering terlambat.
Baca Juga: Pasukan Khusus Rusia Butuh Waktu 12 Jam untuk Membantai Prajurit Chechnya, 333 Orang Tewas Sia-sia
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada hari Kamis, pengacara Belanda, Magrou yang saat ini menjabat sebagai kopral di Legiun Asing mengatakan, jumlah kedatangan tentara baru mulai menurun.