Mohammed Khalifa yang Menjadi Radikal secara Online Dihukum Penjara Seumur Hidup di AS karena Membantu ISIS

- 31 Juli 2022, 08:06 WIB
Mohammed Khalifa, seorang pria Kanada kelahiran Saudi, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh seorang hakim AS pada hari Jumat karena membantu kelompok teroris Negara Islam dan secara pribadi mengeksekusi dua pejuang Suriah.
Mohammed Khalifa, seorang pria Kanada kelahiran Saudi, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh seorang hakim AS pada hari Jumat karena membantu kelompok teroris Negara Islam dan secara pribadi mengeksekusi dua pejuang Suriah. /UPI/ U.S. Attorney's Office for the Eastern District of Virginia

ZONA PRIANGAN - Mohammed Khalifa, seorang pria Kanada kelahiran Saudi, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup hakim AS pada hari Jumat karena membantu kelompok ISIS dan secara pribadi mengeksekusi dua pejuang Suriah.

Khalifa, seorang pria berusia 39 tahun yang menjadi radikal secara online dan meninggalkan Kanada untuk bergabung dengan ISIS di Suriah, memegang peran penting dalam organisasi itu sebagai pejuang, penerjemah bahasa Inggris untuk video kekerasan ISIS.

Dia mengaku bersalah pada bulan Desember karena berkonspirasi untuk memberikan dukungan material kepada terorisme yang mengakibatkan kematian.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Minggu 31 Juli 2022: Elsa Tak Menduga, Kelicikannya Membuat Pak Surya Tiada

Khalifa lahir di Arab Saudi dan pindah ke Kanada bersama keluarganya ketika dia berusia lima tahun, kemudian mendapatkan gelar di bidang teknologi sistem komputer dari sebuah perguruan tinggi di Toronto.

Dia mulai mengikuti laporan kerusuhan sipil di Suriah dan menonton video jihad online pada musim semi 2013, menurut dokumen pengadilan yang diperoleh UPI, lapor UPI.com, 29 Juli 2022.

Khalifa menulis dalam sebuah surat kepada hakim pada bulan Januari yang diperoleh oleh Washington Post bahwa ia memilih untuk meninggalkan "rumah yang nyaman" dan "karier yang menjanjikan" karena laporan serangan terhadap populasi Muslim Suriah oleh presiden negara itu, Bashar al-Assad. 

Baca Juga: Gazprom Rusia Menghentikan Pasokan Gas ke Latvia serta ke Selusin Negara Uni Eropa Lainnya

Dia meninggalkan Kanada untuk bergabung dengan ISIS pada bulan Agustus tahun itu, memberi tahu kerabat dekat melalui email bahwa dia pergi untuk bergabung dengan "mujahidin yang berperang melawan Bashar dan tentara Suriah."

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x