ZONA PRIANGAN - Sedikitnya delapan orang tewas di sekitar ibu kota Korea Selatan, Seoul, semalam, kata pihak berwenang pada Selasa, setelah hujan lebat mematikan aliran listrik, menyebabkan tanah longsor dan membuat jalan raya serta kereta bawah tanah terendam.
Bagian selatan Seoul dilanda hujan lebat dengan curah hujan 100mm per jam pada Senin malam, beberapa bagian kota memiliki curah hujan 141,5mm, curah hujan terburuk dalam beberapa dekade, menurut Administrasi Meteorologi Korea (KMA).
Akumulasi curah hujan di Seoul sejak Senin tengah malam mencapai 451 mm pada Selasa pukul 2 siang, dengan perkiraan hujan lebih banyak.
Di distrik Gangnam yang mewah dan padat, beberapa bangunan dan toko terendam banjir dan listrik padam, sementara mobil, bus, dan stasiun kereta bawah tanah terendam, membuat orang-orang terdampar.
Lim Na-kyung, seorang pekerja kantoran berusia 31 tahun, menceritakan ketakutannya pada Senin malam, mengatakan situasinya mengingatkannya pada sebuah adegan dari film 1997 "Titanic".
"Saya harus terus naik semakin tinggi karena bangunan itu tenggelam dengan sangat cepat... Saya tidak percaya bahwa saya terjebak dalam gedung bersama 40 orang lainnya di tengah distrik Gangnam," kata ibu dua anak ini yang akhirnya harus bermalam di pusat Pilates di lantai empat, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
Baca Juga: Bintang 'Grease' Olivia Newton-John Meninggal pada Usia 73 Tahun karena Kanker Payudara
Sedikitnya lima orang tewas di Seoul dan tiga lainnya di provinsi tetangga Gyeonggi pada Selasa pagi, kata Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat. Empat tewas setelah ditenggelamkan di gedung-gedung yang terendam banjir, satu diyakini tersengat listrik, satu orang lagi ditemukan di bawah reruntuhan halte bus, dan dua lainnya tewas akibat tanah longsor, katanya.