Miliaran Orang akan Mati Kelaparan setelah Perang Nuklir Antara AS dan Rusia

- 16 Agustus 2022, 09:54 WIB
Sistem roket peluncuran ganda Tornado-G Rusia digambarkan menembakkan roket pada pertempuran di lokasi yang dirahasiakan di Ukraina pada 3 Agustus. Pasukan Rusia memasuki Ukraina Februari lalu, memulai konflik bersenjata yang telah memicu kehancuran dan krisis kemanusiaan.
Sistem roket peluncuran ganda Tornado-G Rusia digambarkan menembakkan roket pada pertempuran di lokasi yang dirahasiakan di Ukraina pada 3 Agustus. Pasukan Rusia memasuki Ukraina Februari lalu, memulai konflik bersenjata yang telah memicu kehancuran dan krisis kemanusiaan. /UPI/Russian Defense Ministry/EPA-EFE

ZONA PRIANGAN - Suntikan ke udara berupa jelaga penghalang matahari ke stratosfer dari badai api yang diciptakan oleh perang nuklir antara Amerika Serikat dan Rusia dapat menyebabkan lebih dari 5 miliar orang mati karena kelaparan, menurut sebuah studi baru.

Para peneliti di Universitas Rutgers menerbitkan sebuah studi Senin di jurnal Nature Food yang menyajikan model untuk skenario di mana Amerika Serikat dan Rusia terlibat dalam perang nuklir skala penuh selama satu minggu.

"Perang antara Amerika Serikat, sekutunya dan Rusia - yang memiliki lebih dari 90% persenjataan nuklir global - dapat menghasilkan lebih dari 150 teragram jelaga dan musim dingin nuklir," tulis studi tersebut.

Baca Juga: Elit Moskow Panik, Kirim Sinyal Negosiasi Rahasia dengan Barat untuk Mengakhiri Perang Ukraina

Teragram adalah satuan ukuran yang setara dengan 1 triliun gram dan model menunjukkan bahwa suntikan jelaga ke atmosfer yang lebih besar dari 5 teragram akan menyebabkan kekurangan pangan massal di hampir semua negara.

"Jelaga menyebar secara global begitu mencapai atmosfer atas; dengan demikian, hasil kami relevan secara global terlepas dari negara-negara yang bertikai," tulis studi tersebut, seperti dikutip ZonaPriangan dari UPI.com, 15 Agustus 2022.

Dalam skenario perang antara Amerika Serikat dan Rusia, produksi kalori rata-rata global dari tanaman akan berkurang sekitar 90% dalam waktu empat tahun setelah perang nuklir. Perang nuklir juga akan mengurangi pasokan ikan global.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Selasa 16 Agustus 2022: Kisah Kematian Orang Tua Sal Tergambar Jelas di Vila Keluarga Alfahri

Orang-orang di sebagian besar negara akan mengkonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibakar tubuh mereka saat istirahat dan lebih dari 5 miliar orang akan meninggal pada akhir tahun kedua.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x