Network
ZONA PRIANGAN - Dua pilot dari maskapai Ethiopian Airlines tertidur saat dalam penerbangan dari Khartoum di Sudan ke ibukota Ethiopia Addis Ababa dan gagal mendarat. Insiden itu terjadi pada hari Senin, demikian menurut laporan dari Aviation Herald.
Akibatnya petugas kontrol lalu lintas udara (ATC) mengeluarkan peringatan ketika penerbangan ET343 mendekati bandara tetapi tidak melakukan pendaratan. Saat pilot tidur, autopilot Boeing 737 memungkinkan pesawat terbang pada ketinggian 37.000 kaki atau sekitar 11.277,6 meter.
ATC mencoba menghubungi pilot beberapa kali, tetapi tidak berhasil. Ketika pesawat melintasi landasan pacu di mana ia akan mendarat, autopilot dinonaktifkan. Ini memicu alarm, membuat pilot tetap terjaga, menurut Aviation Herald.
Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Senin 22 Agustus 2022: Pura-Pura Sienna Membawa Malapetaka, Sal Temukan Elsa dalam Keadaan Gila
Mereka kemudian memerintahkan pesawat untuk mendarat di landasan pacu 25 menit kemudian, tambah outlet tersebut. Untungnya tidak ada yang terluka dan pesawat mendarat dengan selamat.
Pesawat tetap di darat selama sekitar 2,5 jam sebelum berangkat untuk penerbangan berikutnya.
Data dari sistem pelacakan penerbangan ADS-B mengkonfirmasi bahwa sebuah insiden telah terjadi dan bahwa pesawat sedang melintasi landasan pacu. Dia memposting gambar jalur penerbangan pesawat, yang menunjukkan lingkaran tak terbatas di dekat bandara Addis Ababa.
Analis penerbangan Alex Macheras juga men-tweet tentang peristiwa tersebut, menyebutnya sebagai hal yang sangat memprihatinkan. Dia juga menyalahkan kelelahan pilot untuk itu.
Insiden serupa dilaporkan pada bulan Mei ketika dua pilot tertidur dalam penerbangan dari New York ke Roma saat pesawat terbang pada ketinggian 38.000 kaki atau sekitar 11.582 meter di atas tanah.
Investigasi dilakukan oleh regulator penerbangan, yang mengkonfirmasi bahwa dua pilot ITA Airways tertidur ketika Airbus 330 mereka terbang di atas Prancis.***
