Putin Menantang dan Mencemooh Barat Sekaligus Membela Alasan Pertempuran Rusia di Ukraina

- 8 September 2022, 09:33 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin mengamati latihan militer di tempat pelatihan Sergeevsky di wilayah krai Primorsky, Rusia, pada hari Selasa.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengamati latihan militer di tempat pelatihan Sergeevsky di wilayah krai Primorsky, Rusia, pada hari Selasa. /UPI/Mikhael Klimentyev/Sputnik/EPA-EFE

ZONA PRIANGAN - Presiden Rusia Vladimir Putin yang membangkang membela perangnya di Ukraina pada Rabu dan mencemooh Barat karena sanksi hukuman "agresif" yang dimaksudkan untuk mengisolasi Moskow.

Putin membuat pernyataan pada konferensi ekonomi di Vladivostok dan bersumpah bahwa Rusia akan selalu melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi kepentingan nasionalnya.

Pidato tersebut disampaikan lebih dari enam bulan setelah Putin melancarkan perangnya di Ukraina, yang menuai kecaman dan sanksi ekonomi dari berbagai negara, termasuk Inggris, Amerika Serikat, dan Swiss yang biasanya netral, lapor UPI.com, 7 September 2022.

Baca Juga: Preman Pensiun 6 Episode 17, Kamis 8 September 2022: Kang Murad Semangat Saat Diajak Ngamuk Membantai Musuh

"Epidemi virus corona telah digantikan oleh tantangan global lain yang mengancam seluruh dunia. Saya mengacu pada demam sanksi Barat." kata Putin, menurut The Moscow Times.

Putin melakukan perjalanan ke wilayah Timur Jauh Rusia minggu ini untuk mengamati latihan militer yang dilakukan oleh pasukan Rusia dan China. Latihan tersebut melibatkan lebih dari 50.000 tentara, 5.000 kendaraan militer, 140 pesawat dan 60 kapal laut, kata para pejabat.

Sejak pertempuran dimulai di Ukraina pada 24 Februari, Amerika Serikat telah menargetkan orang-orang di orbit Putin dengan sanksi untuk memberikan tekanan dan mengakhiri perang. Meskipun sanksi telah melumpuhkan, perang terus berlanjut - dan Putin tidak memberikan indikasi bahwa itu akan segera berakhir.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Kabur dari Kherson, Senjata Perang dan Pakaian Militer Ditinggalkan Begitu Saja

"Rusia adalah negara berdaulat dan kami akan selalu melindungi kepentingan nasional kami sambil mengejar kebijakan independen," katanya di forum tersebut, menurut kantor berita TASS yang dikelola negara.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Dari Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x