Warga Kanada Menganggap Monarki sebagai 'Ketinggalan Zaman', tapi Risiko Politik Menghambat Perubahan

- 15 September 2022, 17:39 WIB
Orang-orang berjalan sebagai penghormatan kepada Ratu Elizabeth muncul di National Arts Centre, setelah kematian Ratu Elizabeth, di Ottawa, Ontario, Kanada, 8 September 2022.
Orang-orang berjalan sebagai penghormatan kepada Ratu Elizabeth muncul di National Arts Centre, setelah kematian Ratu Elizabeth, di Ottawa, Ontario, Kanada, 8 September 2022. /REUTERS/Patrick Doyle

ZONA PRIANGAN - Saat ini semakin banyak warga Kanada yang tidak ingin seorang raja asing mewakili mereka meskipun memiliki ikatan sejarah yang mendalam dengan Inggris dan kasih sayang kepada ratu.

Tetapi hal tersebut berisiko terhadap reformasi konstitusi yang berarti hanya menyisakan sedikit kemauan politik untuk terjadinya perubahan.

Inggris menjajah Kanada mulai akhir tahun 1500-an, dan negara tersebut secara resmi tetap menjadi bagian dari kerajaan Inggris hingga tahun 1982.

Baca Juga: Ribuan Pelayat Mendiang Ratu Elizabth II Mengantri dengan Tertib, Panjang Antrian Hingga 10 Mil di Kota London

Sekarang Kanada adalah anggota dari Persemakmuran dari negara-negara bekas kerajaan yang memiliki raja Inggris sebagai kepala negara.

Puluhan nama kota di Kanada, seperti London dan Windsor, mencerminkan ikatan yang langgeng.

Tetapi menurut jajak pendapat Angus Reid Institute dari April, 51% warga Kanada tidak ingin monarki berlanjut sebagai tokoh seremonial, naik dari 45% pada Januari 2020. Hanya 26% responden yang mengatakan harus dan 24% tidak yakin.

Baca Juga: Staf Raja Charles III Terancam Kena PHK, Dikritik Serikat Buruh Sebagai Langkah Tak Berperasaan

Lebih lanjut, menurut jajak pendapat Leger yang diterbitkan pada hari Selasa, sekitar 77% warga Kanada mengatakan mereka tidak merasa terikat dengan monarki Inggris.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x