ZONA PRIANGAN - Zaporizhzhia terancam memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung ke Rusia setelah pemerintah pendudukan akan mengadakan referendum.
Saat ini, Zaporizhzhia sebagian dicengkeram Rusia, sementara bagian lain dikuasai Ukraina. Menurut kubu Kremlin, referendum tidak mungkin digelar di bagian yang dikuasai Ukraina.
Rencananya referendum dilaksanakan pada tanggal 23-27 September, setelah kelompok lokal mewakili masyarakat mengajukan petisi.
Baca Juga: Selama Perang Pasukan Vladimir Putin Bantai 61.207 Pejuang Kiev, Rusia Cuma Kehilangan 6.000 Tentara
Petisi yang diajukan Selasa itu meminta diadakannya pemungutan suara. Mereka meminta otoritas wilayah untuk menggelar referendum terkait rencana bergabung ke Moskow.
“Kami menginginkan kepastian dan masa depan bahagia yang stabil untuk tanah air kami,” kata kepala badan sipil itu, Vladimir Rogov, dalam sebuah pertemuan di kota Melitopol.
“Kami siap memenuhi hak kami untuk menentukan nasib sendiri dan menyelesaikan masalah status teritorial wilayah kami untuk selamanya,” ujar Vladimir Rogov.
Permintaan itu direspons oleh Evgeny Balitsky, kepala pemerintahan sipil-militer Zaporizhzhia, yang mengeluarkan perintah untuk mengadakan pemungutan suara seperti yang diminta, menjadwalkannya pada 23-27 September.