ZONA PRIANGAN - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kepada PBB pada Sabtu bahwa Rusia tidak punya pilihan selain menyerang Ukraina karena "ketidakmampuan" negara-negara Barat untuk berunding.
Tujuh bulan setelah Rusia menginvasi Ukraina, Lavrov menuduh Barat tidak setuju dengan referendum yang dilakukan di Donbas dan daerah-daerah lain yang dikuasai Rusia.
Daerah-daerah tersebut sedang memilih apakah akan menjadi bagian dari federasi Rusia atau tidak, lapor UPI.com, 24 September 2022.
Baca Juga: Dua Kolonel Rusia Memaki Putin sebagai 'Bajingan' dan Shoigu 'Orang Awam yang Tak Berkompeten'
Tentara yang pergi dari pintu ke pintu di bagian Ukraina yang diduduki Rusia telah bertemu dengan protes selama hari kedua pemungutan suara referendum Sabtu, media resmi melaporkan, ketika negara-negara G7 mengutuk jajak pendapat itu sebagai tipuan.
Demonstrasi diadakan di beberapa kota Ukraina ketika orang-orang mendesak sesama penduduk mereka untuk tidak mengambil bagian dalam pemungutan suara lima hari yang sekarang sedang berlangsung di wilayah Luhansk, Kherson, Donetsk dan Zaporizhzhia, menurut kantor pers Ukrinform.
Lavrov pada hari Sabtu juga menuduh Barat mencoba untuk secara militer mengalahkan dan mematahkan Rusia.
"Apa yang ingin mereka lakukan adalah menghapus dari peta global, entitas geopolitik, yang telah menjadi terlalu independen," katanya.