Vladimir Putin Gagal Mencaplok Luhansk, HIMARS Ukraina Meledak di Tempat Pemungutan Suara Referendum

- 27 September 2022, 16:11 WIB
HIMAR Ukraina meledak di pangkalan militer Rusia dan mengganggu proyek referendum Vladimir Putin di Luhansk, Ukraina.*
HIMAR Ukraina meledak di pangkalan militer Rusia dan mengganggu proyek referendum Vladimir Putin di Luhansk, Ukraina.* /Twitter /@bayraktar_1cinta

Serhiy Haidai menyiratkan pasukan atau penyabot Ukraina berada di balik serangan itu sementara koresponden konflik Chuck Pfarrer mengatakan bahwa pasukan khusus Ukraina dan partisan telah mengarahkan serangan HIMARS di pangkalan itu.

Haidai mengatakan di Twitter: "Sebuah ledakan terjadi di tempat penyimpanan Rusia di kota Alchevsk yang diduduki Rusia, dan ledakan lainnya terjadi di barak Rusia di Mankivka, keduanya di Oblast Luhansk."

Baca Juga: Bentrok Lagi, Prajurit Chechnya Lawan Pasukan Buryatia Rusia Rebutan Rampasan Perang di Vasylivka

Dia menambahkan di Telegram bahwa sebuah tempat pemungutan suara telah dibakar di kota Shchastia di Luhansk. Rusia merebut kota di jantung Luhansk pada hari pertama invasi skala penuh ke Ukraina.

Laporan tersebut muncul saat Moskow melakukan referendum palsu untuk menentukan apakah empat wilayah Ukraina - Zaporizhzhia, Kherson, Donetsk dan Luhansk - akan menjadi bagian dari Federasi Rusia.

Referendum telah dikutuk oleh Barat dan Ukraina sebagai ilegal dan tidak sah. Hasilnya hampir pasti akan sangat mendukung pencaplokan wilayah oleh Rusia.

Baca Juga: Rudal Stinger Amerika Serikat Tembak Jatuh Jet Tempur SU-30 Vladimir Putin di Wilayah Kharkiv

Referendum itu membuat Inggris memberlakukan babak baru sanksi terhadap Rusia. Secara total, 92 diperkenalkan, dengan 55 anggota dewan dan direktur dari perusahaan Rusia Gazprombank, Sberbank dan Sovcombank terkena dampaknya.

Menteri Luar Negeri James Cleverly mengatakan: "Referendum palsu yang diadakan dengan senjata api tidak bisa bebas atau adil dan kami tidak akan pernah mengakui hasilnya."

"Sanksi hari ini akan menargetkan mereka yang berada di balik pemungutan suara palsu ini, serta individu-individu yang terus menopang perang agresi rezim Rusia," ucap James Cleverly.***

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x