Sekutu Putin Nikolai Patrushev Bandingkan Sabotase Nord Stream dengan Serangan yang Didukung CIA pada 1983

- 5 Oktober 2022, 23:03 WIB
Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev pergi setelah pertemuan Presiden Vladimir Putin dengan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton di Kremlin di Moskow, Rusia, 23 Oktober 2018.
Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev pergi setelah pertemuan Presiden Vladimir Putin dengan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton di Kremlin di Moskow, Rusia, 23 Oktober 2018. /REUTERS/Maxim Shemetov/File Photo

ZONA PRIANGAN - Salah satu sekutu utama Presiden Vladimir Putin yakni Nikolai Patrushev mengatakan pada Rabu bahwa sabotase jaringan pipa gas lepas pantai Nord Stream mirip dengan serangan yang didukung CIA terhadap infrastruktur minyak di Nikaragua pada 1983.

Pipa gas lepas pantai Nord Stream 1 dan Nord Stream 2, yang mengalir dari Rusia ke Jerman di dasar Laut Baltik, pecah pada bulan lalu, yang oleh Moskow disebut sebagai tindakan "terorisme internasional".

Presiden Vladimir Putin pada hari Jumat menyalahkan Amerika Serikat dan sekutunya karena meledakkan pipa bawah laut Nord Stream, tuduhan yang ditolak oleh Washington. Uni Eropa mengatakan kebocoran besar pada infrastruktur disebabkan oleh sabotase.

Baca Juga: Inilah Cara Kerja dari Hadiah Nobel Perdamaian

Sementara menurut Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev secara eksplisit menyebut CIA yang menjadi dalang atas sabotase jaringan pipa gas lepas pantai Nord Stream.

"Biarkan saya mengingatkan Anda bahwa situasi serupa terjadi pada tahun 1983," kata Patrushev, sekutu dekat Putin, seperti dikutip oleh kantor berita Interfax.

"Pada saat itu, penyabot yang direkrut oleh CIA mengorganisir serangan terhadap Nikaragua, yang antara lain menyebabkan meledaknya pipa minyak di salah satu pelabuhan," kata Patrushev.

Baca Juga: Korea Utara Memprovokasi Jepang dan Sekutunya dengan Melakukan Uji Coba Rudal Balistik di atas Wilayahnya

Patrushev mengatakan pada pekan lalu bahwa Barat memiliki rekam jejak serangan terhadap jaringan pipa.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x