ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin dihadapkan pada masalah besar setelah Jembatan Kerch Krimea runtuh akibat bom mobil.
Prajurit Kremlin yang berada di Ukraina bakal kesulitan untuk memperoleh pasokan militer. Di sisi lain mereka tidak bisa melarikan diri jika terjadi serangan balasan.
Satu video di Telegram melihat seorang pria Rusia yang tinggal di Krimea mengatakan "ujung jembatan" berarti "cara melarikan diri sekarang terputus".
Baca Juga: Jembatan Kerch Runtuh, Warga Krimea Panik Stok Bensin Tinggal 2 Bulan, Sembako Dibatasi 3 Kilogram
Sementara militer Ukraina belum mengaku bertanggung jawab atas insiden ledakan yang membuat Jembatan Kerch ambruk ke laut, lapor Express.
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Ukraina cuma mentweet: "Kapal penjelajah berpemandu rudal Moskva dan Jembatan Kerch - dua simbol terkenal kekuatan Rusia di Krimea Ukraina - telah jatuh."
"Apa antrean selanjutnya, Russkies?" Kalimat ini merujuk, objek vital apa lagi yang bakal dihancurkan.
Baca Juga: Rusia Sudah Mengidentifikasi Kendaraan Bom Mobil Berasal dari Krasnodar, Pemiliknya Sedang Dicari
Sir Lawrence Freedman, pensiunan profesor studi perang di King's College London, mengatakan bahwa di luar Krimea, pasukan Rusia di seluruh Ukraina sekarang bisa "dalam banyak masalah" setelah ledakan.