ZONA PRIANGAN - Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia membutuhkan perlindungan mendesak setelah terjadi penembakan semalam.
Rusia dan Ukraina saling menuduh sebagai pelaku penembakan PLTN Zaporizhzhia, yang meruntuhkan saluran listrik utama.
Akibat kerusakan yang terjadi di PLTN Zaporizhzhia, warga sekitar terancam kecelakaan bencana nuklir yang mengerikan.
Baca Juga: Lumba-lumba Militer Rusia Gagal Menjaga Jembatan Kerch, Pasukan Vladimir Putin dalam Bahaya
Sejauh ini Moskow dan Kiev menolak bertanggung jawab atas kerusakan di PLTN Zaporizhzhia, sementara perang masih terus berkecamuk.
Sebelumnya Vladimir Putin mengklaim, Zaporizhzhia sudah menjadi bagian dari Rusia melalui referendum. Sementara pejuang Kiev mulai melancarkan serangan balasan ke wilayah tersebut.
Pengawas PBB Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mendorong zona perlindungan yang akan dibentuk untuk mencegah penembakan lebih lanjut terhapap PLTN Zaporizhzhia.
Baca Juga: Jembatan Kerch Runtuh, Warga Krimea Panik Stok Bensin Tinggal 2 Bulan, Sembako Dibatasi 3 Kilogram
Dikutip Express, IAEA mengatakan zona perlindungan di situs itu adalah "keharusan yang mendesak" untuk menghindari risiko bahaya nuklir.