Sebanyak 162 Ilmuwan China di Laboratorium Nuklir AS Diburu untuk Mengembangkan Rudal Hipersonik Tiongkok

- 19 Oktober 2022, 11:00 WIB
Lusinan ilmuwan kembali ke China dengan rahasia nuklir AS yang berharga.
Lusinan ilmuwan kembali ke China dengan rahasia nuklir AS yang berharga. /ITAR-TASS News Agency/ ITAR-TASS News Agency

ZONA PRIANGAN - Lulusan ilmuwan telah diburu dari laboratorium nuklir AS untuk mengembangkan rudal hipersonik China untuk menyerang Barat.

Mereka terus membantu Beijing membangun hulu ledak, drone, kamuflase, dan kapal selam yang senyap.

Menurut sebuah laporan baru, 162 ilmuwan China yang bekerja pada penelitian rahasia di Laboratorium Nasional Los Alamos, tempat kelahiran bom atom, kembali ke China hingga akhir tahun lalu untuk mengerjakan program rudal.

Baca Juga: Alexander Dugin Penasihat Spiritual Vladimir Putin Lolos dari Serangan Bom Mobil yang Menewaskan Putrinya

Itu terjadi ketika pilot pesawat tempur Inggris dikatakan ditawari gaji 240.000 poundsterling oleh China untuk melatih senjata top musuh, lapor The Sun, 18 Oktober 2022.

Setidaknya 30 mantan pilot Angkatan Bersenjata Inggris telah mengkhianati Inggris dengan bekerja bersama pasukan di China untuk membantu meningkatkan kemampuan dan taktik militer negara itu, sumber intelijen memperingatkan.

Studi yang memberatkan oleh Strider Technologies, sebuah perusahaan intelijen swasta, mengatakan para ilmuwan China yang bekerja di laboratorium nuklir AS antara 1987 dan 2021 kembali ke China untuk mengerjakan "program penelitian dan pengembangan domestik" termasuk teknologi "penggunaan ganda" yang pada warga sipil.

Baca Juga: Korban Selamat Hadiri Peringatan 75 Tahun Serangan Bom Atom di Jepang

Mereka dirayu dengan tawaran gaji $ 1 juta dan hibah penelitian oleh Partai Komunis China.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x