Negara Bashkir Ingin Merdeka dari Rusia, Keturunan Turki Tolak Perintah Vladimir Putin untuk Menyerang Ukraina

- 25 Oktober 2022, 07:19 WIB
Warga Bashkir membakar kantor Rusia Bersatu di Salavat menandai pemberontakan menolak mobilisasi parsial Vladimir Putin.*
Warga Bashkir membakar kantor Rusia Bersatu di Salavat menandai pemberontakan menolak mobilisasi parsial Vladimir Putin.* /Fire community /South of the Republic of Bashkortostan

ZONA PRIANGAN - Bukan rahasia lagi, Vladimir Putin merekrut wajib militer dari etnis minoritas seperti Chechnya, Dagestan, dan Bashkir.

Belakangan terjadi pemberontakan di Bashkir yang menolak mobilisasi parsial. Orang-orang keturunan Turki Kipchak di sana justru ingin membentuk tentara sendiri.

Pemberontakan warga Bashkir tentu saja mengejutkan Kremlin, saat Vladimir Putin kekurangan tentara untuk menyerang Ukraina.

Baca Juga: Seperti Chechnya, Republik Dagestan Sempat Melawan Pemerintah Moskow, Banyak Pejuang yang Tewas

Itu akan menjadi masalah baru bagi Moskow yang harus meredamkan keinginan merdeka dari warga Bashkir.

Tuntutan kemerdekaan Bashkir menimbulkan ancaman bagi integritas teritorial Rusia dan dapat mendorong daerah pemberontak lainnya untuk mengikutinya.

Bashkir adalah salah satu dari 193 minoritas etika yang mendiami Rusia dan merupakan keturunan Turki Kipchak.

Baca Juga: Kalahkan Kim Jong Un dan Bashar al-Assad, Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Ingin Masuk Guinness World Record

Mereka memiliki republik otonom mereka sendiri di Rusia, yang disebut Bashkortostan, yang terletak di antara Sungai Volga dan Pegunungan Ural di timur negara itu.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x