Ada spekulasi luas bahwa Presiden Rusia dapat menggunakan senjata nuklir taktis untuk menghancurkan Ukraina.
Namun, Putin tampaknya menurunkan pendiriannya bulan lalu di sebuah konferensi para pakar kebijakan luar negeri internasional, dengan mengatakan "tidak perlu" untuk menggunakannya.
Dikutip Express, Angkatan Udara Ukraina bulan lalu melaporkan Rusia kehabisan peralatan dan turun ke "stok inti" rudal balistik Iskander.
Namun demikian, serangan udara kembali menargetkan fasilitas energi Ukraina kemarin, menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai lebih dari dua lusin lainnya.
Dua hari sebelumnya, vladimir Putin melepaskan rentetan lebih dari 100 rudal dan drone yang melumpuhkan listrik 10 juta orang di Ukraina.***