Banyak pengguna internet menduga bahwa warga tidak dapat melarikan diri tepat waktu karena sebagian gedung terkunci.
Pejabat Urumqi tiba-tiba mengadakan konferensi pers pada dini hari Sabtu untuk menyangkal tindakan Covid-19 telah menghambat upaya menyelamatkan diri, tetapi pengguna internet terus mempertanyakan narasi resmi tersebut.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Membenarkan Bahwa MH 17 Ditembak Jatuh oleh Rudal Buatan Rusia
"Kebakaran Urumqi membuat semua orang di negara ini kesal," kata Sean Li, seorang warga di Beijing, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
"Lockdown' yang direncanakan untuk kompleksnya "Berlin Aiyue" dibatalkan pada hari Jumat setelah penduduk memprotes pemimpin lokal mereka dan meyakinkannya untuk membatalkannya, negosiasi yang terekam dalam sebuah video yang diposting di media sosial.
Penduduk mengetahui rencana tersebut setelah melihat para pekerja memasang penghalang di gerbang mereka.
"Tragedi itu bisa terjadi pada kita semua," katanya.
Pada Sabtu malam, setidaknya sepuluh kompleks lainnya mencabut 'lockdown' sebelum tanggal akhir yang diumumkan, setelah warga mengeluh, menurut penghitungan Reuters dari postingan media sosial oleh warga.
Video terpisah yang dibagikan kepada Reuters menunjukkan penduduk Beijing di bagian kota yang tidak dapat diidentifikasi berbaris di sekitar tempat parkir terbuka pada hari Sabtu, meneriakkan "Akhiri lockdown".