Virus Corona Cepat Menyebar Lewat Udara Terutama di Ruang Tertutup

- 12 Juli 2020, 11:14 WIB
MEMAKAI masker dan menghindari kerumunan di ruangan tertutup dipercaya mampu menurunan risiko tertular Covid-19.*/PIXABAY
MEMAKAI masker dan menghindari kerumunan di ruangan tertutup dipercaya mampu menurunan risiko tertular Covid-19.*/PIXABAY /

ZONA PRIANGAN - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah menambahkan pedomannya mengenai virus corona termasuk kemungkinan transmisi via udara, yaitu virus dapat menyebar lewat droplet kecil yang bertahan hidup di udara.

Update ini muncul setelah beredarnya surat terbuka yang ditandatangani lebih dari 200 ilmuwan untuk menekan lembaga ini agar mengakui adanya potensi droplet kecil atau aerosol menyebar lewat udara di antara kerumunan, di ruangan tertutup untuk periode waktu yang lama.

“Telah banyak dilaporkan menjangkitnya Covid-19 di dalam ruang tertutup, seperti restoran, klub malam, tempat ibadah atau tempat dimana orang berteriak, berbicara, atau menyanyi,” keterangan WHO seperti dikutip laman NBCnews.com, baru-baru ini.

Baca Juga: Fitbit Charge 4 Mendapat Fitur Dynamic GPS dan Smart Wake Alarm

“Dalam merebaknya virus ini, penyebaran lewat udara (aerosol), khususnya di ruang tertutup dimana ada kerumunan dan minimnya ventilasi, orang-orang terinfeksi berbaur bersama dalam periode lama, tidak mungkin terhindari,” tambah keterangan tersebut.

Penambahan pedoman WHO mengenai virus corona menyebar melalui udara memang perlu, yaitu virus dapat menyebar lewat droplet kecil yang bertahan hidup di udara.

Namun para pakar berketetapan transmisi lewat udara hanya sebagian kecil bagaimana virus corona menyebar, dan kontak secara dekat dengan orang terinfeksi tetap merupakan sumber penyebaran utamanya.

Baca Juga: Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah SMA/SMK di Banten Dilakukan Secara Daring

“Anda bisa menguraikan berbagai definisi, namun kami selalu khawatir mengenai penyebaran saat orang-orang berada di tempat sempit, ruangan tertutup dalam waktu yang cukup lama,” kata Cindy Prins, ahli epidemiologi dari Universitas Florida, AS.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x