ZONA PRIANGAN - Pemerintah Taliban Afghanistan memutuskan pada hari Sabtu bahwa semua pegawai wanita dari organisasi bantuan non-pemerintah dilarang bekerja di negara tersebut.
Keputusan itu diumumkan dalam surat dari Kementerian Ekonomi yang dikendalikan Taliban kepada LSM nasional dan internasional di seluruh negeri, CNN dan BBC melaporkan.
Itu terjadi kurang dari seminggu setelah pemerintah melarang perempuan dari universitas negeri dan swasta. Larangan itu diumumkan Selasa dalam sepucuk surat dari Kementerian Pendidikan Tinggi yang dikendalikan Taliban.
Larangan LSM dapat sangat berdampak pada akses ke pasokan dasar, para advokat memperingatkan, menegaskan bahwa perempuan diperlukan untuk pengiriman bantuan karena interpretasi ketat Taliban terhadap hukum Islam yang mencegah laki-laki dan perempuan berinteraksi dalam banyak situasi.
"Perintah terbaru oleh Kementerian Ekonomi Taliban yang menangguhkan semua pegawai perempuan dari LSM nasional dan internasional di Afghanistan adalah satu lagi upaya menyedihkan untuk menghapus perempuan dari ruang politik, sosial dan ekonomi," kata Amnesty International Asia Selatan dalam tweet.
Sejak pengambilalihan Taliban dari pemerintah Afghanistan yang didukung Barat tahun lalu, negara itu telah menghadapi krisis ekonomi besar-besaran yang menurut para kritikus diperburuk oleh keengganan pemerintah AS untuk mengeluarkan dana milik pemerintah sebelumnya.
Pada bulan September, Amerika Serikat menyiapkan dana untuk mendistribusikan aset yang dibekukan ke program yang dirancang untuk membantu warga sipil Afghanistan tanpa melalui Taliban, tulis UPI.com, 24 Desember 2022.