Siasat Natal Putin yang Mengklaim Terbuka untuk Negosiasi Saat Tentara Ukraina Merayakannya di Garis Depan

- 26 Desember 2022, 07:09 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin sekali lagi mengklaim pada hari Minggu bahwa ia terbuka untuk negosiasi atas invasinya ke Ukraina saat tentara Ukraina merayakan Natal di garis depan perang.
Presiden Rusia Vladimir Putin sekali lagi mengklaim pada hari Minggu bahwa ia terbuka untuk negosiasi atas invasinya ke Ukraina saat tentara Ukraina merayakan Natal di garis depan perang. /UPI/Ukraine Defense Ministry/Twitter

ZONA PRIANGAN - Presiden Rusia Vladimir Putin sekali lagi mengklaim pada hari Minggu bahwa ia terbuka untuk negosiasi atas invasi ke Ukraina ketika tentara Ukraina merayakan Natal di garis depan perang.

Putin mengulangi kalimatnya bahwa dia terbuka untuk negosiasi untuk apa yang dia sebut hasil perang yang "dapat diterima" dalam sebuah wawancara dengan penyiar pemerintah Rusia ketika para analis mengatakan pada hari Sabtu bahwa pasukan Rusia "mungkin berusaha untuk memulai jeda taktis atau operasional" dalam perang.

"Kami bertindak ke arah yang benar, kami melindungi kepentingan nasional kami, kepentingan warga negara kami, rakyat kami. Dan kami tidak punya pilihan lain selain melindungi warga negara kami," kata Putin dalam wawancara tersebut.

Baca Juga: Ledakan Rudal Rusia pada Malam Natal Menghantam Kherson Mengakibatkan Setidaknya 7 Orang Tewas dan 58 Terluka

"Tapi kami siap bernegosiasi dengan semua peserta dalam proses ini tentang beberapa hasil yang dapat diterima, tapi ini urusan mereka. Bukan kami yang menolak negosiasi, tapi mereka."

Namun, Rusia masih belum melakukan upaya nyata untuk menegosiasikan penarikan pasukan secara damai dari Ukraina selama lebih dari 10 bulan setelah invasi dan meskipun ada upaya ilegal untuk mencaplok bagian negara itu ke Rusia awal tahun ini, lapor UPI.com, 25 Desember 2022.

Mykhailo Podolyak, penasihat senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan dalam sebuah pernyataan di Twitter bahwa Putin "perlu kembali ke kenyataan."

Baca Juga: Memanas, AS Unjuk Kekuatan dengan Pembom B-52 dan Pesawat Tempur F-22 setelah Korea Utara Meluncurkan Rudal

"Rusia sendirian menyerang Ukraina dan membunuh warganya. Tidak ada 'negara, motif, geopolitik' lain," kata Podolyak.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x