ZONA PRIANGAN - Dalam upaya terbaru menaklukan Ukraina, pasukan Vladimir Putin bersiap menggunakan rudal jelajah hipersonik.
Sebenarnya itu bukan yang pertama, karena Rusia sudah menggunakan rudal hipersonik dalam peperangan pada pertengahan Maret lalu.
Pasukan Kremlin melepaskan bom Kinzhal (belati) untuk menghancurkan depot senjata dan objek vital lainnya di Ukraina.
Baca Juga: Tentara Grup Wagner Putus Asa dalam Pertempuran di Bakhmut Mereka Kedinginan dan Kehabisan Senjata
Cuma, pejuang Kiev belum juga menyerah sehingga ke depan Moskow terpaksa menggandakan penggunaan rudal jelajah hipersonik yang mematikan, menurut laporan oleh seorang komandan Rusia.
Bom hipersonik yang diluncurkan dari udara jauh lebih sulit dihentikan karena kecepatannya, kedekatannya dengan tanah, dan fakta bahwa jalur penerbangannya dapat diubah setelah diluncurkan.
Rudal, yang menggunakan mesin scramjet untuk terbang kira-kira lima kali kecepatan suara, kemungkinan akan digunakan untuk melanjutkan serangan brutal Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina.
China, AS, dan Rusia terkunci dalam perlombaan senjata untuk mengembangkan dan menggunakan senjata ini, sementara negara lain, termasuk Iran, Korea Utara, dan Jepang, sedang mengerjakan program skala kecil.