Dia menambahkan bahwa pasukan yang tersisa akan "semua bekerja selama Malam Tahun Baru" untuk memastikan jenazah dikirim kembali segera.
Dalam video selanjutnya, dia mengakui bahwa pasukannya berjuang di sekitar Bakhmut, sebuah kota yang telah begitu brutal akibat pertempuran sehingga dijuluki "penggiling daging" oleh penduduk setempat.
“Semua orang ingin tahu kapan kami akan menangkap [Bakhmut],” katanya, menggunakan bahasa Rusia untuk kota itu, Artemovsk.
“Di Artemovsk, setiap rumah telah menjadi benteng. Orang-orang kita terkadang bertengkar lebih dari satu hari untuk satu rumah. Terkadang mereka bertengkar selama berminggu-minggu demi satu rumah. Dan di belakang rumah ini, masih ada garis pertahanan baru, bukan satu pun."
"Dan berapa banyak garis pertahanan yang ada di Artemovsk? Lima ratus mungkin tidak berlebihan," ucap Yevgeny Prigozhin yang dikutip Express.
Seorang prajurit Wagner kemudian melaporkan kepada Prigozhin bahwa kesulitan mereka dalam membuat kemajuan signifikan terkait dengan kekurangan peralatan.
Seorang prajurit Grup Wagner yang tidak disebutkan namanya berkata: "Kami tidak memiliki cukup peralatan, tidak cukup BMP3 [mobil lapis baja] dan peluru."
Pada hari Selasa, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris menyatakan bahwa serangan pasukan proksi Grup Wagner pada pertengahan Desember di daerah Bakhmut telah "didukung dengan buruk".