ZONA PRIANGAN - Rusia telah membahas mobilisasi gelombang kedua, sekira 500 wajib militer untuk menyerang Donetsk dan Kharkiv, serta mungkin Zaporizhzhia.
Wakil Kepala Intelijen Militer Ukraina, Vadym Skibitsky mengatakan, walau mobilisasi gelombang pertama gagal, Vladimir Putin membuka wacana gelombang kedua.
Menurut Vadym Skibitsky, wajib militer sebanyak itu akan digunakan selama musim semi dan musim panas mendatang.
"Mereka akan mendukung operasi di wilayah timur dan selatan Ukraina," kata Vadym Skibitsky kepada Evening Standard.
Vadym Skibitsky mengungkapkan, pasukan Kremlin kemungkinan akan menyerang kembali Kharkiv, Kherson, dan Zaporizhzhia yang saat ini dikuasai pejuang Kiev.
Kemungkinan lain, wajib militer pada mobilisasi gelombang kedua untuk memperkuat pertahanan Krimea, yang dipicu oleh kekhawatiran serangan pasukan Volodymyr Zelensky.
Mobilisasi gelombang kedua bukan tanpa risiko. Jika mereka gagal kembali maka otomatis akan meruntuhkan kekuasaan Vladimir Putin, tulis Express.