Perubahan Hubungan Antara Rusia dan Asia Merupakan Mimpi Buruk bagi Barat

- 11 Januari 2023, 05:51 WIB
Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden China Xi Jinping, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Brasil Michel Temer berpose untuk foto bersama pada pertemuan puncak BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, 26 Juli 2018.
Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden China Xi Jinping, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Brasil Michel Temer berpose untuk foto bersama pada pertemuan puncak BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, 26 Juli 2018. /REUTERS/Mike Kandang

ZONA PRIANGAN - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko menjelaskan jika hubungan Moskow yang berkembang dengan Asia merupakan "mimpi buruk" bagi Barat dan "kebijakan anti Rusia".

"Mimpi buruk politik dan ekonomi khusus untuk Barat dalam garis taktis anti Rusia ialah hubungan kita yang berkembang secara aktif dengan Asia," kata Rudenko saat wawancara dengan surat kabar Izvestia pada Senin malam, 9 Januari 2023, dikutip ZonaPriangan.com dari Antara.

Lebih lanjut Rudenko menjelaskan jika AS dan sekutunya tidak dalam status untuk mencegah hubungan ini berkembang lebih jauh, karena mayoritas negara di teritori itu tidak ingin ikuti ketentuan yang diterapkan oleh Barat dan siap-siap untuk bekerja di "ruangan kerja sama internasional yang tidak beracun".

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Perintahkan Balasan Tanpa Ragu-ragu terhadap Provokasi Korea Utara

"Fokus beberapa negara Asia, dan kami menyaksikan ini secara jelas, ialah sekitar hal-hal lain seperti pembangunan bersama, perjuangan kelompok menentang halangan dan intimidasi baru, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat," kata Rudenko.

Ia menggarisbawahi jika hubungan Rusia dengan China dan India tengah berkembang dan menjelaskan bahwa Moskow akan melakukan pendekatan terhadap beberapa negara yang dinilai "tidak ramah" terhadap Rusia lewat pendekatan yang lain dibanding peraturan hitam-putih.

Ia menjelaskan bahwa Rusia memandang harapan peluasan BRICS, dengan menyebutkan jika semua faktor jalinan Moskow dengan ASEAN sedang berkembang.

Baca Juga: Badai Salju 'Sekali Seumur Hidup' Menyapu Wilayah Barat New York dan Menewaskan 27 Orang

"Kami meningkatkan kontak di sektor ekonomi, energi, keamanan, pengajaran, pariwisata, kesehatan, dan kerelawanan. Beberapa topik ini berkaitan dan bisa dipahami oleh semua orang. Karenanya, kita tak perlu melawan suatu hal ke seseorang," tutur Rudenko.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x