Analisis Penyebab Kecelakaan Pesawat Yeti Airlines di Nepal: Dari Tragedi hingga Tindakan Preventif

- 17 Januari 2023, 10:49 WIB
Tim penyelamat mengevakuasi jenazah salah satu korban pesawat jatuh  Yeti Airlines di Pokhara, Nepal pada Senin, 16 Januari 2023.
Tim penyelamat mengevakuasi jenazah salah satu korban pesawat jatuh Yeti Airlines di Pokhara, Nepal pada Senin, 16 Januari 2023. /REUTERS/Bijay Neupane

ZONA PRIANGAN - Pada tahun 2010, Anju Khatiwada bergabung dengan Yeti Airlines Nepal, mengikuti jejak suaminya Dipak Pokhrel, seorang pilot yang meninggal dalam kecelakaan empat tahun sebelumnya.

Pesawat penumpang kecil yang dipiloti oleh mendiang suaminya Anju Khatiwada untuk maskapai domestik itu jatuh beberapa menit sebelum mendarat.

Pada Minggu, Khatiwada, 44 tahun, adalah co-pilot pada penerbangan Yeti Airlines dari Kathmandu yang jatuh saat mendekati kota Pokhara, menewaskan setidaknya 68 orang dalam kecelakaan pesawat paling mematikan di Nepal dalam tiga puluh tahun terakhir.

Baca Juga: Kecelakaan Udara di Nepal: 68 Tewas, Investigasi Penyebab Kecelakaan Yeti Airlines Jatuh di Pokhara

Belum ditemukan seorang penyintas pun dari 72 orang yang ada di dalam pesawat.

"Suaminya, Dipak Pokhrel, meninggal pada tahun 2006 dalam kecelakaan pesawat Twin Otter dari Yeti Airlines di Jumla," kata juru bicara maskapai Sudarshan Bartaula kepada Reuters, yang mengacu pada Khatiwada, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

"Dia mendapatkan pelatihan pilot dengan uang yang didapat dari asuransi setelah kematian suaminya".

Baca Juga: Serangan Rudal Rusia di Ukraina: Kematian dan Kerusakan Meningkat, Pemerintah Ukraina Meminta Bantuan Barat

Seorang pilot dengan lebih dari 6.400 jam penerbangan, Khatiwada sebelumnya telah terbang di rute wisata populer dari ibukota, Kathmandu, ke kota kedua terbesar negara, Pokhara, kata Bartaula.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x