Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu sebelumnya menggambarkan produksi T-14 sebagai "batch industri eksperimental" setelah mengakui adanya masalah dengan mesin dan sistem pencitraan termal.
Sebuah laporan intelijen Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris mengatakan: “Seperti yang dilaporkan sebelumnya, Rusia telah bekerja untuk mempersiapkan sejumlah kecil tank tempur utama T-14 Armata untuk penyebaran operasional pertama di Ukraina."
“Namun, dalam beberapa bulan terakhir, pasukan Rusia yang dikerahkan enggan menerima tahap pertama T-14 yang dialokasikan untuk mereka karena kendaraan tersebut dalam kondisi yang sangat buruk," ungkapnya.
“Tidak jelas aspek kendaraan apa yang memicu reaksi ini, tetapi dalam tiga tahun terakhir, pejabat Rusia telah secara terbuka menggambarkan masalah dengan mesin T-14 dan sistem pencitraan termal," paparnya yang dikutip Express.
Terlepas dari itu, pasukan Vladimir Putin tidak mau kehilangan wilayah yang telah direbutnya. Mereka akan memanfaatkan momentum musim semi untu serangan besar-besaran.***