Namun, Ponomarev mengakui bahwa perubahan rezim di tanah airnya "tidak mungkin" berhasil tanpa perlawanan bersenjata.
Dia mengklaim bahwa oposisi anti-Putin "mengikuti contoh gerakan De Gaul selama Perang Dunia 2" dan membentuk pasukannya sendiri untuk membantu membebaskan negaranya dari Putin dan para elitnya.
Ponomarev mengatakan kepada Express.co.uk: "Kami mengumpulkan pejuang, kami mengumpulkan orang-orang bersenjata yang sedang mempersiapkan perubahan rezim."
"Kami memiliki apa yang disebut Legiun Kebebasan Rusia, yang merupakan bagian dari militer Ukraina," tutur Ilya Ponomarev.
"Legiun Kebebasan Rusia terdiri dari dua batalyon yang bertempur di garis depan dan di bagian paling sulit di depan - mereka saat ini berada di Bakhmut - dan melawan Grup Wagner di luar sana," ungkapnya.
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Mudah Ditemukan, Militer Ukraina Bantai 25 Prajurit Rusia di Soledar
"Jadi mereka menerima pengalaman militer dan mereka dipersenjatai dengan sangat baik. Dan kami membutuhkan mereka untuk tumbuh, lebih dari dua batalyon," tambahnya.
"Sudah ada 1.000 orang yang terlibat dalam hal ini di Rusia dan kami memiliki hampir 10.000 orang yang menunggu untuk bergabung," pungkasnya.***