Adam melihat, hidup jauh dari kemudahan merupakan cara terbaik untuk menghindari mobilisasi Putin.
Pihak otoritas tidak bisa menemukan dia untuk ditangkap, ia tidak bisa secara legal dipanggil untuk perang. Ia tinggal di sebuah tenda dalam suhu serendah -11 derajat Celsius dan bertahan hidup karena pasokan rutin dari istrinya.
Baca Juga: Ramzan Kadyrov Kirim Prajurit Chechen ke Ukraina, Sebagian Warga Chechnya Justru Kabur ke Bosnia
Berkat antene jarak jauh yang diikat ke pohon cemara, spesialis TI ini memiliki koneksi internet dan bisa melakukan pekerjaannya, walaupun ia tidak memiliki cukup panel surya untuk bekerja penuh seharian.
Istri Adam Kalinin membantu dirinya bertahan, secara rutin membawakan dia pasokan makanan di titik tertentu di mana mereka bisa secara singkat melihat satu sama lain, dan ia kemudian membawanya ke tempat aman.
Sebagai seorang pecinta outdoor, ia memiliki seluruh peralatan yang diperlukan untuk bertahan di tempat liar, tetapi ia menganggap bisa tetap hidup dengan bantuan istrinya.
Para pekerja TI saat ini dibebaskan dari wajib militer, dan Adam sendiri belum menerima perintah mobilisasi, tetapi ia tidak ingin mengambil risiko, khususnya sejak ada laporan bahwa pembebasan sejauh ini diabaikan beberapa kali.
“Kami memiliki negara totaliter yang menjadi begitu kuat,” keluh Kalinin. “Dalam enam bulan terakhir, hukum telah dibawa dalam tahap yang luar biasa. Jika seseorang berbicara menolak perang, negara ini akan mengejarnya.”
Adam, yang menggambarkan dirinya sebagai seorang introvert, tidak kehilangan interaksi dengan manusia, ia merindukan istrinya dan akan senang bersamanya.