ZONA PRIANGAN - Saat sekutu dekat AS, Australia, bersiap untuk melawan pengaruh Cina yang semakin meningkat di kawasan Indo-Pasifik, kontraktor pertahanan global minggu ini memamerkan "barang dagangannya".
Di pameran udara terbesar di Australia, kontraktor pertahanan global ini memamerkan pesawat tanpa awak canggih, rudal jarak jauh, dan satelit komunikasi militer.
Perusahaan-perusahaan ini mendorong pembelian senilai miliaran dolar yang diperkirakan akan dilakukan setelah tinjauan strategis pertahanan (DSR) Australia yang telah lama ditunggu-tunggu diumumkan bulan depan.
Pengumuman tersebut akan menetapkan struktur dan peralatan yang dibutuhkan selama dekade berikutnya.
Malcolm Davis, analis senior di bidang strategi dan kemampuan pertahanan di Australian Strategic Policy Institute, mengatakan bahwa mengamankan persenjataan pemukul jarak jauh dalam tiga hingga lima tahun ke depan harus menjadi prioritas.
Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat ancaman Cina yang terus meningkat terhadap Taiwan dan kemungkinan besar Australia akan bergabung dengan AS untuk berperang.
Baca Juga: Kelompok Wagner Memperkirakan Bakhmut akan Mereka Rebut pada April Mendatang
"Ketika DSR keluar, akan ada bahasa diplomatik yang tidak secara langsung menargetkan nama Cina," kata Malcolm Davis disela-sela Australian International Airshow di dekat Melbourne, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.