Berbicara kepada para wartawan di Timur Tengah, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa ia tidak dapat memperkirakan kapan atau apakah pasukan Ukraina akan meninggalkan kota tersebut.
"Saya pikir ini lebih merupakan nilai simbolis daripada nilai strategis dan operasional," kata Austin, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
Baca Juga: Kepala Wagner: Posisi Rusia di Bakhmut Berisiko Jika Tanpa Pasokan Amunisi yang Memadai
Sementara Moskow mengatakan bahwa merebut kota itu akan menjadi langkah menuju tujuan utama mereka untuk merebut seluruh wilayah di sekitar wilayah Donbas.
Kyiv mengatakan kerugian Rusia dalam upaya merebut kota yang telah menjadi puing-puing itu dapat menentukan arah perang di masa depan dengan menghancurkan kekuatan tempur menjelang pertempuran-pertempuran yang menentukan di akhir tahun ini.
Komandan angkatan darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengunjungi Bakhmut pada hari Minggu. Ia mengatakan bahwa Wagner telah mengerahkan pasukan tambahan ke dalam pertempuran, namun tentara Ukraina tetap bertempur.
Baca Juga: Kontraktor Pertahanan Menargetkan Australia Saat Bersiap untuk Melawan Cina
Volodymyr Nazarenko, seorang komandan Ukraina di Bakhmut, mengatakan bahwa tidak ada perintah untuk mundur dan "pertahanan bertahan", meskipun dalam kondisi yang suram.
"Situasi di Bakhmut dan sekitarnya benar-benar neraka, seperti halnya di seluruh front timur," kata Nazarenko dalam sebuah video yang diposting di Telegram.
Tuduhan Wagner
Yevgeny Prigozhin, bos Wagner yang mengirim puluhan ribu narapidana yang direkrut dari penjara-penjara Rusia untuk bertempur di sekitar Bakhmut, mengeluarkan pernyataan terbaru dari rentetan pernyataan yang memperdalam keretakan hubungannya dengan para petinggi Rusia.