Moskow Mengonfirmasi Penggunaan Rudal Kinzhal Hipersonik pada Serangan Hari Kamis

- 9 Maret 2023, 23:01 WIB
Sejumlah pria berdiri di luar pool bus yang rusak akibat penembakan baru-baru ini dalam konflik Rusia-Ukraina, di kota Volnovakha di wilayah Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia, 9 Maret 2023.
Sejumlah pria berdiri di luar pool bus yang rusak akibat penembakan baru-baru ini dalam konflik Rusia-Ukraina, di kota Volnovakha di wilayah Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia, 9 Maret 2023. /REUTERS/Alexander Ermochenko

ZONA PRIANGAN - Moskow mengkonfirmasi soal penggunaan rudal kinzhal hipersonik dalam serangan hari Kamis. Para pejabat Ukraina mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya mereka menghadapi begitu banyak senjata tersebut, yang tidak dapat ditembak jatuh oleh Ukraina.

Rusia diyakini hanya memiliki beberapa lusin kinzhal, yang terbang berkali-kali lebih cepat daripada kecepatan suara dan dibuat untuk membawa hulu ledak nuklir dengan jarak tempuh lebih dari 2.000 km. Dalam pidatonya, Presiden Vladimir Putin secara teratur memuji kinzhal sebagai senjata yang tak bisa ditandingi NATO.

Ukraina mengatakan bahwa serangan tersebut juga telah melumpuhkan pasokan listrik ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.

Baca Juga: Rusia Membunuh Warga Sipil Lewat Serangan Rudal dalam Beberapa Minggu Terakhir

Serangan tersebut, juga memutuskannya dari jaringan listrik Ukraina dan memaksanya untuk menggunakan tenaga diesel darurat untuk mencegah terjadinya ledakan. Pembangkit ini kemudian disambungkan kembali ke jaringan energi Ukraina, kata operator Ukrenergo.

Pembangkit listrik yang dikuasai Rusia sejak merebutnya pada awal perang itu berada di dekat garis depan dan kedua belah pihak telah memperingatkan di masa lalu tentang potensi bencana. Moskow mengatakan bahwa itu aman.

"Para ahli di PLTN bekerja dengan cukup profesional, otomatisasi telah dimulai," kata Renat Karchaa, penasihat CEO operator tenaga nuklir negara Rusia, Rosenergoatom, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: Kyiv Mengatakan Pasukannya Bertempur di 'Neraka' Pertempuran Bakhmut

"Tidak ada ancaman atau bahaya insiden nuklir," tambahnya.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x