Pertempuran di Utara Bakhmut Menjadi Pertempuran Lainnya untuk Menguji Pertahanan Ukraina

- 15 Maret 2023, 16:11 WIB
Seorang tentara Ukraina yang terluka bereaksi saat dirawat oleh petugas medis di dalam ambulans stabilisasi garis depan, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di sebuah lokasi yang dirahasiakan di dekat kota garis depan Kreminna, Ukraina, 13 Maret 2023.
Seorang tentara Ukraina yang terluka bereaksi saat dirawat oleh petugas medis di dalam ambulans stabilisasi garis depan, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di sebuah lokasi yang dirahasiakan di dekat kota garis depan Kreminna, Ukraina, 13 Maret 2023. /REUTERS/Violeta Santos Moura/File Photo

ZONA PRIANGAN - Dari sebuah rumah kecil tanpa nama di sebuah desa yang dibom parah di Ukraina timur, Andrii "Tuman", yang memiliki nama panggilan "fog" yang berarti "kabut", memerintahkan batalionnya sepanjang waktu untuk menahan serangan Rusia yang semakin intensif.

Apa yang telah lama digambarkan oleh pasukan Ukraina di kota Bakhmut juga terjadi di utara di wilayah Luhansk - lebih banyak pasukan, senjata, dan taktik agresif Rusia yang diharapkan Moskow akan menghasilkan terobosan yang sangat dibutuhkan.

Para petugas medis yang melapor ke Tuman menggambarkan banyaknya korban jiwa dalam beberapa minggu terakhir, bukti lebih lanjut bahwa peperangan di sepanjang garis depan yang membentang di timur dan selatan Ukraina menimbulkan kerugian besar bagi kedua belah pihak.

Baca Juga: Mempertahankan Bakhmut: Presiden dan Militer Ukraina Bersumpah untuk Menjaga Keamanan Wilayahnya

Gemuruh penembakan di kejauhan menjadi latar belakang yang konstan saat tentara melaju melalui desa dengan pengangkut personel lapis baja, sementara di markasnya - yang jendelanya gelap - Tuman memanggil koordinat untuk serangan artileri.

"Sejak awal Februari, mereka (Rusia) telah melakukan sekitar 40 hingga 50 kali percobaan penyerangan," ujar pria berusia 45 tahun ini kepada Reuters di sela-sela menyampaikan pesan melalui radionya, dikutip ZonaPriangan dari Reuters.

"Kami telah memukul mundur mereka semua," tambah komandan itu, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Ichkerian, menggunakan nama bersejarah untuk wilayah selatan Rusia, Chechnya, tempat ia bertempur dalam dua perang. Dia menolak kontrol Moskow atas wilayah itu.

Baca Juga: Hasil Survei: Lahore Menjadi Kota Paling Tercemar di dunia, Chad Terburuk di Antara Negara Lainnya

Tuman, sosok gempal dengan janggut lebat, khawatir gerakan penjepitan yang dilakukan pasukan Rusia di Bakhmut untuk mengepung pasukan Ukraina yang mempertahankannya dapat terulang, dalam skala yang lebih besar, di sektornya di garis depan.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x