Putin Mengatakan Jerman Masih 'Terjajah', Buntut dari Respons Jerman atas Insiden Ledakan di Pipa Laut Utara

Tayang: 15 Maret 2023, 17:40 WIB
Penulis: Toni Irawan
Editor: Tim Zona Priangan
Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi pabrik penerbangan di Ulan-Ude, republik Buryatia, Rusia, 14 Maret 2023.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi pabrik penerbangan di Ulan-Ude, republik Buryatia, Rusia, 14 Maret 2023. /Sputnik/Vladimir Gerdo/Pool via REUTERS

ZONA PRIANGANPresiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa respon Jerman terhadap ledakan di pipa Laut Utara menunjukkan bahwa negara tersebut masih "terjajah" dan tidak dapat bertindak secara independen selama beberapa dekade setelah menyerah pada akhir Perang Dunia Kedua.

Putin, yang diwawancarai di televisi Rusia, juga mengatakan bahwa para pemimpin Eropa telah "dipukuli" hingga kehilangan rasa kedaulatan dan kemerdekaan mereka.

Negara-negara Barat, termasuk Jerman, telah bereaksi dengan hati-hati terhadap investigasi atas ledakan yang menimpa pipa gas Nord Stream Rusia tahun lalu, dengan mengatakan bahwa itu adalah sebuah tindakan yang disengaja, tetapi menolak untuk mengatakan siapa yang mereka anggap bertanggung jawab.

Baca Juga: Moskow Peringatkan Pesawat AS untuk Menjauhi Wilayah Udaranya setelah Kecelakaan Pesawat Tak Berawak

"Masalahnya adalah para politisi Eropa telah mengatakan secara terbuka bahwa setelah Perang Dunia Kedua, Jerman tidak pernah menjadi negara yang berdaulat penuh," kata Putin kepada saluran TV Rossiya-1, seperti dikutip kantor berita Rusia.

"Uni Soviet pada satu titik menarik pasukannya dan mengakhiri apa yang disebut sebagai pendudukan di negara itu. Namun, seperti yang diketahui, tidak demikian halnya dengan Amerika. Mereka terus menduduki Jerman," tambahnya.

Putin mengatakan kepada pewawancara bahwa ledakan tersebut dilakukan pada "tingkat negara" dan menepis anggapan "omong kosong" bahwa kelompok pro-Ukraina bertanggung jawab.

Baca Juga: Ukraina Menuduh Penembak Jitu Rusia Melakukan Pelecehan Terhadap Anak dan Memperkosa Ibunya

Pipa-pipa tersebut dimaksudkan untuk membawa gas Rusia ke Jerman, meskipun sejak invasi Moskow ke Ukraina setahun yang lalu, Berlin telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketergantungannya pada hidrokarbon Rusia.

Halaman:

Sumber: Reuters


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub