Berbicara kepada badan negara RIA hari Minggu, Wakil Perdana Menteri Rusia Marat Khusnulin menjelaskan bahwa Rusia berada di Mariupol untuk menempati wilayah itu.
Dia mengatakan pemerintah berharap untuk menyelesaikan rekonstruksi pusat kota yang meledak pada akhir tahun ini.
Khusnulin mengatakan kepada RIA: "Orang-orang sudah mulai kembali. Ketika mereka melihat rekonstruksi sedang berlangsung, orang-orang mulai aktif kembali."
Ketika Moskow sepenuhnya merebut kota itu pada bulan Mei, diperkirakan 100.000 orang tersisa dari 450.000 populasi sebelum perang.
Banyak yang terjebak tanpa makanan, air, panas atau listrik. Ribuan warga sipil tewas, lapor Express.
Baca Juga: Pejuang Ukraina Lenyapkan 221 Tentara Vladimir Putin di Zona Pembunuhan, Kota Bakhmut Masih Membara
Pengeboman tanpa henti meninggalkan deretan bangunan yang hancur atau berlubang. Kota Mariupol sempat menjadi kota mati.***