Bagi Xi, kunjungan ini adalah sebuah kunjungan diplomatik.
Cina telah merilis proposal 12 poin untuk menyelesaikan krisis Ukraina, sekaligus memperkuat hubungan dengan Moskow.
Baca Juga: Moskow Peringatkan Pesawat AS untuk Menjauhi Wilayah Udaranya setelah Kecelakaan Pesawat Tak Berawak
Beijing telah berulang kali menepis tuduhan Barat bahwa mereka berencana untuk mempersenjatai Rusia, namun mengatakan bahwa mereka menginginkan kemitraan energi yang lebih erat setelah meningkatkan impor batubara, gas dan minyak Rusia.
"Kedua belah pihak terus menerus memperkuat rasa saling percaya secara politik, menciptakan paradigma baru dalam hubungan antara negara-negara besar," tulis Xi dalam sebuah artikel yang diterbitkan di Rusia menjelang kunjungannya.
Sanksi Barat membuat energi Rusia menjadi lebih murah, menghemat miliaran dolar bagi Cina, tetapi mitra dagang utamanya tetaplah Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Baca Juga: Ukraina Menuduh Penembak Jitu Rusia Melakukan Pelecehan Terhadap Anak dan Memperkosa Ibunya
Ukraina mengatakan bahwa Cina harus menekan Rusia untuk menghentikan invasinya.
"Kami berharap Beijing menggunakan pengaruhnya terhadap Moskow untuk membuatnya mengakhiri perang agresif melawan Ukraina," kata juru bicara kementerian luar negeri Ukraina, Oleg Nikolenko.
Xi mengatakan bahwa proposal perdamaian Ukraina dari Cina, sebuah dokumen yang tidak spesifik yang dirilis bulan lalu, mencerminkan pandangan-pandangan global.