Komandan berkata: “Sulit untuk melakukan serangan di bagian ini karena musuh telah menyesuaikan tembakan di semua titik. Akibatnya, kami dikirim untuk berhadapan dengan senapan mesin, mortir, dan tank (musuh)."
Dia mengatakan unit tersebut berada di bawah tembakan mortir terbuka selama 14 hari selama pertempuran dan mengalami kerugian besar.
Dia menceritakan anak buahnya membuat keputusan untuk kembali ke markas tentara Rusia dan bahwa mereka menemukan evakuasi sedang direncanakan.
Tetapi unit c/o mengungkapkan bahwa mereka tidak dapat melarikan diri karena Unit Pemblokiran mencegahnya untuk tidak mundur.
"Jadi kami, orang-orang (tentara Rusia) takut mati di depan dan belakang," ungkapnya, yang dikutip Express.
Selama ini Unit Pemblokiran Rusia memiliki kekuatan untuk memenjarakan dan menembak setiap pasukan Moskow yang meninggalkan garis depan.***