Serangan Rusia Mulai Melemah, Tapi Belum Ada Tanda-tanda Ukraina akan Melancarkan Serangan Balasan

- 30 Maret 2023, 00:22 WIB
Anggota brigade tentara Ukraina yang baru mengambil bagian dalam latihan militer yang dilakukan oleh instruktur asing Magnus Ek, 53 tahun, dalam pelatihan infanteri, taktik tempur, latihan lapangan tembak, dan pelatihan pertolongan pertama, di wilayah Donetsk timur, Ukraina, 27 Maret 2023.
Anggota brigade tentara Ukraina yang baru mengambil bagian dalam latihan militer yang dilakukan oleh instruktur asing Magnus Ek, 53 tahun, dalam pelatihan infanteri, taktik tempur, latihan lapangan tembak, dan pelatihan pertolongan pertama, di wilayah Donetsk timur, Ukraina, 27 Maret 2023. /REUTERS/Violeta Santos Moura

ZONA PRIANGAN - Pasukan Ukraina telah terjebak dalam posisi bertahan sejak kemajuan besar terakhir mereka hampir lima bulan yang lalu, seperti dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Pada saat itu, Moskow telah meluncurkan serangan musim dingin dengan menggunakan ratusan ribu tentara cadangan dan puluhan ribu narapidana yang direkrut dari penjara untuk tentara swasta Wagner.

Namun, seiring pergantian musim dingin ke musim semi, muncul pertanyaan mengenai berapa lama lagi Rusia dapat mempertahankan serangan mereka dan kapan Ukraina akan menyerang balik.

Baca Juga: Ukraina Menggempur Kota yang Dikuasai Rusia Jauh di Belakang Garis Depan

Ada tanda-tanda yang jelas bahwa serangan Rusia mulai melemah. Jumlah rata-rata serangan harian Rusia di garis depan yang dilaporkan oleh staf umum Ukraina telah menurun selama empat minggu berturut-turut sejak awal Maret.

Sejauh ini terjadi 69 serangan dalam tujuh hari terakhir dari 124 serangan pada minggu 1-7 Maret. Hanya 57 serangan yang dilaporkan pada hari Rabu.

Wartawan Reuters yang berada di dekat garis depan di sebelah barat Bakhmut dan lebih jauh ke utara juga melaporkan penurunan yang mencolok dalam intensitas serangan Rusia minggu lalu.

Baca Juga: Pangeran Harry dari Inggris Mengatakan Bahwa Jurnalis Tabloid Adalah 'Penjahat'

Rasa antisipasi menjelang serangan balasan mulai meningkat di dalam Ukraina.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x