Ditemukan Bangkai Mammoth di Danau Siberia, 10.000 Tahun Setelah Kematiannya

- 5 Agustus 2020, 19:19 WIB
  Mammoth berbulu setinggi 10 kaki telah ditemukan dengan jaringan lembut dan kulit masih menempel di tulang belulangnya dari sebuah danau Siberia oleh para peneliti.*/THE SIBERIAN TI
Mammoth berbulu setinggi 10 kaki telah ditemukan dengan jaringan lembut dan kulit masih menempel di tulang belulangnya dari sebuah danau Siberia oleh para peneliti.*/THE SIBERIAN TI /

ZONA PRIANGAN – Mammoth berbulu setinggi 10 kaki telah ditemukan dengan jaringan lembut dan kulit masih menempel di tulang belulangnya dari sebuah danau Siberia oleh para peneliti.

Para pakar dari Pusat Sains untuk Kutub Utara kini tengah mempelajari bangkai mamalia raksasa berusia 10.000 tahun yang ditemukan di dalam timbunan lumpur ini, selain itu mereka juga menemukan fosil kotorannya yang sangat penting dan akan dianalisis untuk memahami makanan mammoth ini.

Bangkai pertama diangkat dari Danau Pechenelava-To di semenanjung Yamal di bagian utara Rusia bulan lalu dengan 90 persen tengkoraknya kini tengah digali, menurut tim penemu yang dikutip dailymail.co.uk, baru-baru ini, mammoth yang diberi nama Tadibe ini mati sekitar 10.000 tahun yang lalu dan berusia antara 15 dan 20 tahun saat mati.

Baca Juga: AS akan Membangun PLTN untuk Bulan dan Mars

“Kami memiliki satu kaki depan dan satu kaki belakang yang terawetkan serta masih memiliki tendon, jaringan lembut, dan selembar kulit,” kata Evgenia Khozyainova, seorang pakar dari Museum Shemanovsky.

Mereka tidak bisa menemukan gadingnya, tim ini mengatakan mereka tidak yakin bila gading tersebut dicuri oleh manusia purba setelah hewan ini mati, belalai dan juga otaknya pun telah hilang.

“Mammoth ini mungkin terperosok ke dalam celah es dan tidak bisa melepaskan diri,” kata Dr Pavel Kosintsev dari Akademi Sains Rusian, yang ambil bagian dalam penggalian tersebut.

Baca Juga: NASA Luncurkan Penjelajah Perseverance untuk Mencari Kehidupan di Mars

“Fosil kotorannya juga merupakan penemuan yang sangat signifikan,” ujar Dmitry Frolov, dari Pusat Riset Kutub Utara, “Ini penemuan yang sangat bagus, karena ini mengandung banyak informasi mengenai makanan mammoth, dan tanaman purba, kami akan mempelajarinya secara menyeluruh,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x