ZONA PRIANGAN - Negara-negara asing berlomba untuk menyelamatkan warganya dari Sudan. Ribuan orang termasuk warga Sudan dan negara tetangga melarikan diri ke negara lain dalam beberapa hari terakhir, termasuk ke Mesir, Chad, dan Sudan Selatan, meskipun kondisi sulit dan tidak stabil di sana, seperti dilaporkan oleh Reuters.
Kekacauan ini menyebabkan para diplomat dan pekerja bantuan asing membawa puluhan anak dan ratusan pekerja bantuan dan diplomat pada perjalanan yang berbahaya dari Khartoum ke Port Sudan di Laut Merah.
Namun, situasi yang menyedihkan terjadi bagi mereka yang masih tinggal di negara ketiga terbesar di Afrika tersebut. Harga bahan makanan, air bersih, obat-obatan, dan bahan bakar sangat tinggi.
Baca Juga: Breaking News: Sudan Berhasil Capai Gencatan Senjata 72 Jam!
Komunikasi terbatas dan listrik sering padam. Laporan mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan dirampok dan "pertempuran sengit" di Khartoum, Northern, Blue Nile, North Kordofan dan Darfur menghambat operasi bantuan.
Organisasi bantuan sedang mundur karena serangan, dan Program Pangan Dunia menghentikan misi distribusi makanan, salah satu yang terbesar di dunia. Akibat evakuasi cepat warga asing, negara ini hampir kolaps.
Namun, mereka berharap dukungan lebih besar dari negara-negara asing untuk menekan kedua belah pihak agar menghentikan perang.
Baca Juga: Krisis Sudan Meningkat, Swiss Pulangkan Staf Kedutaan dari Khartoum